Pesona Pantai Panjang
bag 1
![]() |
Salah Satu Sudut Pantai Panjang |
Deburan ombak yang tak berkesudahan, membuat saya betah berlama-lama
membenamkan kaki ke dalam pasir pesisir Pantai Panjang
Bengkulu. Pantai sepanjang kurang lebih 7 km itu membuat saya terbuai saking
mempesonanya.
Pesona Pantai Panjang sudah saya dengar sejak dahulu, dengan
festival-festival yang sering diadakan. Sebut saja misalnya Festival Patung Pasir yang selalu meriah
setiap tahunnya, Festival Tabot yang
terasa sakral, tidak hanya di pantai, tetapi juga di sepenjuru Kota Bengkulu
atau yang baru-baru ini diadakan Bengkulu
Beach Festival 2013 yang diikuti atlet surfing dari penjuru dunia.
Festival-festival tersebut semakin membuat sempurna pesona Pantai Panjang.
Penuh Pesona
Saya awalnya tidak tahu kalau hotel tempat saya menginap ternyata sangat
dekat dengan pantai karena selama menginap sama sekali tidak terasa udara
pantai. Sehari setelah mengisi acara saya diantar teman menyusuri Pantai
Panjang yang letaknya kurang lebih 2 km dari pusat kota.
Setelah melewati Jalan Danau, di mana ada Danau Dendam Tak Sudah, mobil
yang membawa saya meluncur menuju Jalan Panorama, Simpang Padang Harapan, hingga
tiba di hutan pantai, hutan buatan yang terletak di muara Pantai Panjang. Di
sinilah ujung pantai yang dinamakan Pantai Muaro.
Selain pasirnya halus dan bersih, Pantai Muaro memiliki dermaga kecil.
Sayang sekali saat itu tidak ada perahu yang tertambat, jadi tidak bisa
menikmati ombak laut yang landai dari atas kapal. Di sini juga banyak bebatuan
yang menjorok ke dalam laut sehingga orang-orang bisa memancing ikan dengan
leluasa.
Dari Pantai Muaro terlihat Pulau Tikus yang berada di tengah lautan. Selain
namanya yang unik, Pulau Tikus cocok untuk wisata laut. Dari Pantai Panjang
jaraknya kurang lebih 1 jam perjalanan dengan menggunakan boat.
Usai menikmati Pantai Muaro, saya melanjutkan perjalanan dan singgah di
pusat keramaian Pantai Panjang. Pantai tanpa pohon kelapa ini tetap terasa
sejuk meski mentari bersinar terik.
Setelah memesan minuman saya memilih duduk di kursi berpayung lebar yang
telah disediakan para pedagang, di tepian pantai. Sejenak menikmati deburan
ombak dan es kelapa muda. Jarak pantai dan laut yang cukup jauh membuat mata
lepas memandang.
Ada sebuah keluarga yang bercengkerama sambil berenang di lautan, ada
anak-anak yang sedang berlarian, ada juga yang sedang main bola, dan ada yang
sekadar menikmati dengan duduk-duduk sambil ngobrol seperti saya, atau jalan
kaki di jogging track yang memanjang di tepian pantai.
Sore kian menjelang ketika saya
beranjak dari Pantai Panjang menuju Benteng Marlborough. Benteng peninggalan
zaman penjajahan Inggris yang berdiri di atas bukit buatan itu terasa megah dengan
latar belakang Samudera Hindia. Benteng masih berada di kawasan Pantai Panjang.
@KreatorBuku
bersambung ke Pesona Pantai Panjang bagian 2
0 komentar:
Posting Komentar