Saya sempat terkesima begitu tiba di pintu masuk bangunan utama yang
tinggi dan terbuat dari baja hitam. Terliat sangar. Saya membayangkan betapa di
sini dahulu dijaga ketat oleh serdadu-serdadu penjajah.
Saya kemudian masuk bangunan sebelah kiri, di sana tersimpan foto-foto
kenangan tentang Benteng Marlborogh. Foto-foto itu terlihat usang. Ada foto
perkembangan pembangunan, jenis rempah-rempah yang tersedia, pemimpin bangsa
penjajah, hingga saat Bung Karno ditahan di Benteng.
bag 2
![]() |
Salah Satu Sudut Benteng Marlborogh |
Benteng Marlborogh
Struktur bangunan Benteng Marlborough sangat kokoh. Sebelum masuk bangunan induk, pengunjung melewati
pintu utama yang terletak di sisi barat daya. Saya mengeluarkan kocek Rp.
5000,- untuk uang kebersihan.
Setelah itu melewati jembatan penghubung antara pintu masuk dengan
bangunan induk. Di bawah jembatan terlihat parit yang mengeliling Bentang.
Sebelum jembatan, ada empat batu nisan, dua di antaranya nisan peninggalan di
masa Benteng York (benteng yang dibangun Inggris sebelum Benteng Marlborough).
Pada nisan-nisan tersebut tertera nama George Shaw (1704), Richard Watts Esq
(1705), James Cune (1737), dan Henry Stirling (1774).
Saya sempat terkesima begitu tiba di pintu masuk bangunan utama yang
tinggi dan terbuat dari baja hitam. Terliat sangar. Saya membayangkan betapa di
sini dahulu dijaga ketat oleh serdadu-serdadu penjajah.
Saya kemudian masuk bangunan sebelah kiri, di sana tersimpan foto-foto
kenangan tentang Benteng Marlborogh. Foto-foto itu terlihat usang. Ada foto
perkembangan pembangunan, jenis rempah-rempah yang tersedia, pemimpin bangsa
penjajah, hingga saat Bung Karno ditahan di Benteng.
Dalam benteng terdapat beberapa bangunan yang memanjang yang memiliki
fungsi masing-masing. Bangunan diapit oleh Bastion. Bastion-bastion yang
terdapat di keempat sudut Benteng Marlborough berbentuk segi lima.
Bastion-bastion tersebut dikelillingi oleh tembok yang dilengkapi dengan celah
intai berbentuk segitiga.
Pada bastion bagian selatan, pengunjung dapat menjumpai sisa rel meriam
yang berbentuk lingkaran. Sedangkan pada bastion di bagian selatan dan timur
menempel 8 buah cincin besi yang masing-masing berjarak satu meter.
Bastion rata-rata memiliki dua kamar. Tiap kamar memiliki langit-langit
yang berbentuk lengkung. Kamar dilengkapi dengan cerobong berdiameter 80 cm
yang menembus hingga bagian atas bastion. Kamar-kamar di dalam bastion ini dulu
digunakan sebagai penjara bagi tahanan-tahanan pemerintah Inggris.
Menurut beberapa sumber, dahulu ada terowongan bawah tanah yang
berfungsi sebagai penghubung keluar. Di antaranya adalah terowongan bawah tanah
yang menuju ke Pantai Panjang, Tapak Padri, dan Gedung Daerah (Istana
Gubernur). Lantaran tidak terpelihara, terowongan tertutup dengan sendirinya.
Terowongan-terowongan bawah tanah tersebut rencananya akan difungsikan
seperti semula oleh Pemerintah Propinsi Bengkulu, sehingga keisitimewaan
Benteng Marlborough makin lengkap.
Banteng Marlborough didirikan oleh East India Company (EIC) tahun
1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet. Konon, benteng ini menjadi
benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras,
India.
Setelah berkeliling saya naik di belakang Benteng hingga jam kunjungan
berakhir. Saya berdiri sambil memandangi Samudera Hindia. Laut biru, pantai
yang bersih, perahu-perahu yang bergerak dengan latar langit cerah menjadi
penghias utama. Sungguh, pemandangan yang luar biasa cantik. Secantik perasan
saya saat ini, saat menelusuri pesona pantai panjang. Saya berharap, bisa
kembali ke sini dan menikmati lagi sepuasnya. (Ali Muakhir, penikmat wisata dari Forum
Penulis Bacaan Anak, tinggal di Bandung) ***
0 komentar:
Posting Komentar